Berita Terbaru :

Rabu, 29 Juni 2011

Sejarah Suku Batak (Bagian 5)

1331 – 1364
Di Nusantara, Kerajaan Majapahit tumbuh menjadi sebuah kerajaan yang besar dan kuat. Kekuatan Persia-Mongol tampak di India, Pakistan, Banglades dan sebagian China dan Indo-Cina serta beberapa kepulauan Nusantara, mereka tidak kuat di laut. China menguasai sebagian Samudera Pasifik khususnya laut China Selatan. Sementara itu di pedalaman Eropa manusia masih hidup dalam pengaruh Yunani dan Romawi, mereka kemudian menjadi perompak dan pembajak laut. Di daerah nusantara kaum Hokkian menguasasi jaringan ‘garong’ perompak yang terkadang lebih kuat dari kerajaan-kerajaan kecil melayu. Para pembajak laut Eropa sesekali diboncengi kaum Fundamentalis Yahudi dan pendatang baru; kaum trinitas Gereja barat yang berseberangan dengan Gereja timur yang unitarian.

Prapanca, seorang pujangga Majapahit abad ke-14, yang tekenal mengatakan di dalam Negara Kertagama bahwa Barus merupakan salah satu negeri melayu yang penting di Sumatera. Negeri Barus menjadi terkenal karena masyarakat Batak di Sumatera saat itu, Batak Pesisir, menggunakan bahasa melayu sebagai Lingua Franca.

1339
Pasukan ampibi Kerajaan Majapahit melakukan infiltrasi di muara Sungai Asahan. Dimulailah upaya invasi terhadap Kerajaan Silo. Raja Indrawarman tewas dalam penyerbuan tersebut. Kerajaan Silo berantakan, keturunan raja bersembunyi di Haranggaol.

Pasukan Majapahit di bawah komando Perdana Menteri Gajah Mada, mengamuk dan menghancurkan beberapa kerajaan lain; Kerajaan Haru Wampu serta Kesyahbandaran Tamiang (sekarang Aceh Tamiang) yang saat itu merupakan wilayah kedaulatan Samudra Pasai.

Pasukan Samudra Pasai, di bawah komando Panglima Mula Setia, turun ke lokasi dan berhasil menyergap tentara Majapahit di rawa-rawa sungai Tamiang. Gajah Mada bersma pengawal pribadinya melarikan diri ke Jawa meninggalkan tentaranya terkepung oleh pasukan musuh.

Para Keturunan Indrawarman kembali ke kerajaan dan mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Dolok Silo dan Kerajaan Raya Kahean.

1339
Kerajaan Dolok Silo dan Raya Kahean berakulturasi menjadi kerajaan Batak Simalungun, namun tetap berciri khas Hindu Jawa absolut. Konon kerajaan ini mampu berdiri selama 600 tahun. Menjadi dinasti tertua di kepulauan Indonesia di abad 20. Sekitar 250 tahun lebih tua dari Dinasti Mataram di Pulau Jawa.

Pada saat yang sama dua kerajaan lain muncul kepermukaan; Kerajaan Siantar dan Tanah Jawa. Raja di Kerajaan Siantar merupakan keturunan Indrawarman, sementara Pulau Jawa, dipimpin oleh Raja Marga Sinaga dari Samosir. Penamaan tanah Jawa untuk mengenang Indrawarman.

1350
Kelompok Marga Siregar bermigrasi ke Sipirok di Tanah Batak Selatan.

1416 – 1513
Pasukan Cina dibawah komando Laksamana  Sam Po Bo, Ceng Ho, dalam armada kapal induk mendarat di Muara Labuh di muara Sungai Batang Gadis. Salah satu misi mereka yakni mengejar para bandit dari suku Hokkian. Sebelum berangkat, pasukan Cengho yang berjumlah ribuah itu mendirikan industri pengolahan kayu dan sekaligus membuka pelabuhan Sing Kwang atau Singkuang dalam lidah lokal yang berarti Tanah Baru.

1416-1513
Orang-orang Tionghoa mulai berdatangan ke Sing Kwang dan berasimilasi dengan penduduk khususnya kelompok marga Nasution. Para Tionghoa tersebut membeli Kayu Meranti dari pengusaha setempat dan mengirimkannya ke Cina daratan untuk bahan baku tiang istana, kuil dan tempat ibadah lainnya.

0 comments:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar terbaik anda, kiranya dapat membatu untuk membangun blogsite ini !

Simamora Debataraja