Berita Terbaru :

Kamis, 02 Juni 2011

Sejarah Suku Batak (Bagian 4)

1200-1285 M
Kerajaan Nagur tetap eksis di hulu sungai Pasai. Marah Silu, Raja huta Kerajaan Nagur, mantan prajurit/pegawai Kesultanan Daya Pasai saat itu, masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Malik Al Shaleh. Di atas puing-puing kerajaan Nagur tersebut, sang Raja, yang asli Batak Gayo, berhasil melakukan ekspansi dan mendirikan Kerajaan Samudera Pasai sekaligus menjadikannya sebagai Sultan pertama.

Kerabat Sultan Malik Al Shaleh, yakni Syarif Hidayat Fatahillah merupakan tokoh yang mendirikan kota Jakarta dan menjadi Sultan Banten (Emeritus) dan ikut serta mendirikan Kesultanan Cirebon. Dia, yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, adalah tokoh yang berhasil menyelamatkan penduduk pribumi dari amukan bangsa Portugis.

Sultan Malik Al Shaleh sendiri lahir di Nagur, di tanah Batak Gayo. Dia adalah mantan prajurit Kesultanan Daya Pasai, sebuah kerajaan yang berdiri di sisa-sisa kerajaan Nagur atau tanah Nagur. Nama lahirnya adalah Marah Silu. Marah berasal dari kata Meurah yang artinya ketua. Sedangkan Silu adalah marga Batak Gayo.

Sepeninggalannya (1285-1296) dia digantikan oleh anaknya Sultan Malik Al Tahir (1296-1327). Putranya yang lain Malik Al Mansyur pada tahun 1295 berkuasa di Barumun dan mendirikan Kesultanan Aru Barumun pada tahun 1299.

Dinasti Batak Gayo di Kesultanan Aru Barumun adalah sebagai berikut:

  1. Sultan Malik Al Mansyur (1299-1322)
  2. Sultan Hassan Al Gafur (1322-1336)
  3. Sultan Firman Al Karim (1336-1361), pada era nya banyak bertikai dengan kekuatan imperialis Jawa Majapahit. Di bawah panglima Laksamana Hang Tuah dan Hang Lekir, pasukan marinir Aru Barumun berkali-kali membendung kekuatan Hindu Majapahit dari Jawa.
  4. Sultan Sadik Al Quds (1361). Wafat akibat serangan jantung.
  5. Sultan Alwi Al Musawwir (1361-1379)
  6. Sultan Ridwan Al Hafidz (1379-1407). Banyak melakukan hubungan diplomatik dengan pihak Cina
  7. Sultan Hussin Dzul Arsa yang bergelar Sultan Haji. Pada tahun 1409 dia ikut dalam rombongan kapal induk Laksamana Cengho mengunjungi Mekkah dan Peking di zaman Yung Lo. Dia terkenal dalam annals dari Cina pada era Dinasti Ming dengan nama “Adji Alasa” (A Dji A La Sa). Orang Batak yang paling dikenal di Cina.
  8. Sultan Djafar Al Baki (1428-1459). Meninggal dalam pergulatan dengan seekor Harimau.
  9. Sultan Hamid Al Muktadir (1459-1462), gugur dalam sebuah pandemi.
  10. Sultan Zulkifli Al Majid. Lahir cacat; kebutaan dan pendengaran. Pada tahun 1469, kesultanan Aru Barumun diserang oleh kesultanan Malakka, atas perintah Sultan Mansyur Syah yang memerintah antara tahun 1441-1476. Kota pelabuhan Labuhanbilik dibumihanguskan dan Angkatan Laut Kesultanan Aru Barumun dimusnahkan.
  11. Sultan Karim Al Mukji (1471-1489)
  12. Sultan Muhammad Al Wahid (1489-1512). Gugur dalam pertempuran melawan bajak laut Portugis.
  13. Sultan Ibrahim Al Jalil (1512-1523) ditawan dan diperalat oleh Portugis.

1292-1302 M
Sultan Marah Pangsu Pardosi naik tahta, memerintah di Barus Hulu yang mencakup beberapa negeri diantaranya Negeri Rambe, menggantikan ayahnya Sultan Mualif Pardosi, (700-710 H). Kakeknya Sultan Kadir Pardosi merupakan turunan pertama, dari Dinasti Pardosi, dari Tukka, yang masuk Islam.

Dinasti Pardosi sejak dahulu kala sampai abad ke-19 adalah:

  1. Raja Kesaktian (Bermarga Pohan di Toba)
  2. Alang Pardosi pindah ke Rambe dan mendirikan istana di Gotting, Tukka
  3. Pucaro Duan Pardosi di Tukka
  4. Guru Marsakot Pardosi di Lobu Tua
  5. Raja Tutung Pardosi di Tukka, berselisih dengan Raja Rambe di Pakkat.
  6. Tuan Namora Raja Pardosi 
  7. Ada gap yang lama, beberapa raja difase ini tidak terdokumentasi
  8. Raja Tua Pardosi
  9. Raja Kadir Pardosi (Pertama masuk Islam)
  10. Raja Mualif Pardosi
  11. Sultan Marah Pangsu Pardosi (700-an Hijriyah)
  12. Sultan Marah Sifat Pardosi
  13. Tuanku Maharaja Bongsu Pardosi (1054 H)
  14. Tuanku Raja Kecil Pardosi
  15. Sultan Daeng Pardosi
  16. Sultan Marah Tulang Pardosi
  17. Sultan Munawar Syah Pardosi
  18. Sultan Marah Pangkat Pardosi (1170 H)
  19. Sultan Baginda Raja Adil Pardosi (1213 H)
  20. Sultan Sailan Pardosi (1241 H )
  21. Sultan Limba Tua Pardosi
  22. Sultan Ma’in Intan Pardosi
  23. Sultan Agama yang bernama Sultan Subum Pardosi
  24. Sultan Marah Tulang yang bernama Sultan Nangu Pardosi (1270 H).

1292 M
Pada abad-13 Ibnu Said membicarakan peranan Barus sebagai pelabuhan dagang utama untuk wilayah Sumatera (Ferrand 112). Marco Polo mengunjungi Sumatera pada tahun 1292 M, dan menulis bahwa Barus merupakan sebuah kerajaan, yang agak tergantung kepada Cina, tetapi merupakan pelabuhan rempah-rempah yang penting dan memiliki otonomi (Krom 339).

1293 – 1339 M
Penetrasi orang-orang Hindu yang berkolaborasi dengan Bangsa Jawa mendirikan Kerajaan Silo, di Simalungun, raja pertama bernama Indra Warman dengan pasukan yang berasal dari Singosari. Pusat Pemerintah Agama ini berkedudukan di Dolok Sinumbah. Kelak direbut oleh orang-orang Batak dan di atasnya didirikan cikal bakal kerajaan-kerajaan Simalungun dengan identitas yang terpisah dengan Batak. Kerajaan Silo ini terdiri dari dua level masyarakat; Para Elit yang terdiri dari kaum Priayi Jawa dan masyarakat yang terdiri dari kelompok Marga Siregar Silo.

0 comments:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar terbaik anda, kiranya dapat membatu untuk membangun blogsite ini !

Simamora Debataraja